Oleh : Symphati Dimas Rafi’i
Agak
miris melihat kondisi pendidikan saat ini. Institusi
pendidikan tidak ubahnya seperi
pencetak mesin ijazah. Agar tetap banyak
peminatnya, sebagian memberikan iming-iming : lulus
cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb.
Apa
yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin
bakal menangis mellihat
kondisi pendidikan saat
ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 45 alinea keempat, aduh!), namun lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk
yang sulit diandalkan kualitasnya. Pendidikan
lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir
handal yang siap menganalisa kondisi.
Fenomena ini ditambah dengan sistem pendidikan hari ini yang dipadati oleh
kegiatan akademik yang berlebihan seperti tugas-tugas terstruktur yang hampir
tiap dosen pengampu mata kuliah memberikannya dan metode pembelajaran dikelas
yang memaksakan mahasiswa untuk dapat memahami materi perkulihan yang banyak
hanya dengan satu atau dua kali pertemuan. Sistem yang seperti itu semakin
memangkas waktu mahasiswa untuk dapat berkegiatan di luar akademik seperti
berorganisasi.
Semuanya ini hanya demi satu kata :
IJAZAH! ya, ijazah, ijazah, ijazah
yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Yaa
walaupun hanya jadi buruh !!
SEKALI
LAGI...!
(WALAUPUN
TIDAK SEMUA,
YANG PASTI BANYAK YANG SUKA......)
Sangat
minim idealisme untuk mengubah kondisi bangsa yang morat-marit ini, sangat minim untuk
mengajarkan filosofi kehidupan, dan sangat minim pula dalam mengajarkan
moral. Pendidikan yang ada hanya mengajarkan tentang
bagaimana bersaing di dunia kerja.
Para benih pemikir handal (mahasiswa) saja sudah
bermental pekerja yang disebabkan dengan sistem pendidikan yang tidak layak
dijalani ini, sudah jarang kita menjumpai idelisme yang tinggi dari mahasiswa
saat ini. Padahal seperti yang dikatakan oleh Soe Hok Gie “bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta yang baru”
namun kenyataannya tidak demikian, bidang seorang sarjana saat ini adalah “ bekerja dan terus disuruh”. Yaa
demikianlah yang ditawarkan oleh banyak perguruan tinggi di Indonesia, salah
satunya adalah perguruan tinggi kita yang tercinta ini.
0 komentar:
Post a Comment