Tuesday 16 April 2013

AGAMA



Symphati Dimas R 



       Konsepsi yang sering menjadi perdebatan panjang dan salah satu faktor yang menghambat perkembangan pemikiran Marx adalah teorinya tentang agama. Agama adalah sebagai candu rakyat. Dalam pengertian ini, termuat suatu implikasi bahwa apapun penghiburan yang dibawa oleh agama bagi mereka yang menderita dan tertindas adalah merupakan suatu penghiburan yang semu dan hanya memberi kedamaian sementara. Agama tidak menghasilkan solusi yang nyata dan dalam kenyataannya, justru cenderung merintangi berbagai solusi nyata dengan membuat penderitaan dan penindasan menjadi dapat ditanggung. Solusi nyata yang dimaksud di sini adalah terkait dengan pengusahaan peningkatan kesejahteraan secara material.
         
Agama merupakan candu rakyat dimana agama dalam hal ini adalah merupakan realitas ketertindasan yang rill dari keadaan manusia dalam masyarakat. Pemikirannya tentang agama ini tidak lepas dari tesis yang dikeluarkan oleh Feuerbach yang berbicara bahwa tuhan merupakan sebuah bentuk ciptaan dari pikiran manusia yang pada akhirnya manusia sendiri yang jadi merasa lebih hina ketimbang apa yang mereka ciptakan.
          Pokok pemikiran marx pada sisa hidupnya adalah mengenai kapitalisme. Sebuah teori kapitalisme ini lahir dari Adam smith yang mulai mengepakan sayap teorinya untuk menjawab perkembangan masyarakat industri pada masanya. Kapitalisme merupakan sebuah sistem atau nafsu dimana modal yang berkuasa, atau dengan kata lain bagaimana sistem ini dapat mengakumulasikan modal untuk mendapatkan sebuah nilai lebih. Kapitalisme pada dasarnya memiliki empat karakteristik, yaitu hak kepemilikan pribadi  yang merupakan sebuah konsep yang sangat diagung-agungkan oleh kapitalisme karena dengan diakuinya kepemilikan pribadi maka akan diakui pula hala-hal individualis yang lain. Kedua adalah motif mencari untung , kaitanya dengan motif ini adalah ketika dalam sebuah masyarakat kapitalis konsepsi tentang hak milik pribadi ini dijaga maka apa yang dimaksud dengan motif mencari untung akan beriringan dengannya begitu pula dengan dua karakter yang lainnya yaitu logika perdagangan bebas dan kompetisi yang dengan ini Adam Smith mencita-citakan adanya pasar persaingan sempurna.
          Berangkat dari konsepsi tentang kapitalisme ini marx mencoba melihat lebih dalam apa yang sebenarnya ada dalam sistem ini. marx menemukan kejanggalan yang ada dalam sebuah masyarakat yang menganut sistem kapitalisme. Menurutnya kapitalisme sudah pasti akan menimbulkan tiga bahaya laten terhadap kehidupan, bahaya yang dimaksud adalah sistem kapitalisme akan menimbulkan apa yang dinamakan dengan akumulasi, ekspansi, dan eksploitasi. Tiga hal tersebut akan terjadi karena sifat dasar yang tamak dan rakus dari kapitalisme. Hal yang sangat menyita perhatian marx adalah adanya penindasan yang sangat kentara didalam sistem kapitalisme, marx membagi dua kelas utama yang menurutnya merupakan kontradiksi yang paling pokok dalam sistem ekonomi kapitalisme yaitu kelas proletariat dan kelas borjuasi. Marx melihat kelas proletariat terutama kaum buruh sangat terkena dampak dari sistem ekonomi ini, hal ini terjadi karena kapitalisme sangatlah menjunjung tinggi efisiensii dalam kerja-kerja produksi demi memperoleh laba bagi pemodal. Efisiensi ini tidak akan mungkin didapatkan dari mengurangi pembelian bahan baku ataupun penjualan, yang akan dilakukan oleh pemodal adalah dengan menaikan jam kerja dan menekan gaji buruh untuk mendapat apa yang dinamakan nilai lebih, nilai lebih inilah yang akhirnya menjadi modal yang dapat diakumulasikan. Kontradiksi antara buruh dan pemilik modal akan menimbulkan pertentangan kelas yang kian hari kian memanas .
          Keterkaitan antara agama dan ekonomi sebagai basicstruktur adalah bahwa agama merupakan salah satu dari suprastruktur. Marx menekankan bahwa sejarah perubahan harus dijelaskan dengan hubunganya basic struktur ekonomi. Berbagai lembaga suprastruktur seperti agama, hukum, budaya, adat , dan yang lainya harus selalu disubordinasikan kepada ekonomi. Menurut marx, perubahan ekonomi akan menentukan perubahan nilai sosial pada suprastruktur.

          Marx ketika melakukan kritik tentang agama dikarenakan Marx berkesimpulan bahwa sebelum orang dapat mencapai kebahagiaan yang senyatanya, agama haruslah ditiadakan karena agama menjadi kebahagiaan semu dari orang-orang tertindas. Namun,  karena agama adalah produk dari kondisi sosial, maka agama tidak dapat ditiadakan kecuali dengan meniadakan bentuk kondisi sosial tersebut.  Marx yakin bahwa agama itu tidak punya masa depan. Agama bukanlah kencenderungan naluriah manusia yang melekat tetapi merupakan produk dari lingkungan sosial tertentu. Secara jelas, Marx merujuk pada tesis Feuerbach yang ketujuh yakni bahwa sentimen religius itu sendiri adalah suatu produk sosial.
Dengan kata lain,   Marx melihat bahwa sebetulnya agama bukan menjadi dasar penyebab keterasingan manusia. Agama hanyalah gejala sekunder dari keterasingan manusia. Agama menjadi semacam pelarian karena realitas memaksa manusia untuk melarikan diri. Manusia lalu hanya dapat merealisasikan diri secara semu yakni dalam khayalan agama karena struktur masyarakat nyata tidak mengizinkan manusia merealisasikan diri dengan sungguh-sungguh. Karena dalam masyarakat nyata manusia menderita, manusia lalu mengharapkan mencapai keselamatan dari surga. Oleh karenanya, penyebab keterasingan yang utama haruslah ditemukan dalam keadaan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, kritik jangan berhenti pada agama. Bagi Marx, kritik agama akan menjadi percuma saja karena tidak mengubah apa yang melahirkan agama. Yang menjadi permasalahan kemudian adalah mengapa manusia sampai mengasingkan diri ke dalam agama? Menurut Marx, kondisi-kondisi materiallah yang membuat manusia mengalienasikan diri dalam agama.(Selasa, 20 Mei 2010)

0 komentar:

Post a Comment